Mengapa orang mempunyai golongan darah berbeda-beda, seperti O, A, AB dan B?

Golongan darah bervariasi pada manusia, seperti juga warna rambut. Golongan darahmu adalah salah satu dari empat golongan utama: A, B, AB, atau O. Kamu termasuk golongan yang mana tergantung pada protein apa yang ditemukan dalam sel darah merahmu dan di plasma (sebagian besar adalah air) tempatnya mengambang. Orang bergolongan darah O disebut “donor universal” mereka dapat memberi darah kepada siapa saja.
Protein dalam sel itu disebut agglutinogen. Protein dalam plasma disebut agglutinin. Agglutinogen memiliki dua jenis, A dan B. Agglutinin juga memiliki jenis, disebut a dan b. (jangan khawatir, nanti tidak terlalu membingungkan).
Beginilah cara kerjanya. Emily memiliki golongan darah A, dengan agglutinogen A di sel-selnya, dan agglutinin a. Jeff bergolongan darah AB, dengan agglutinogen A dan B di sel agglutinin di plasmanya. Juan bergolongan darah O. Ia tidak memiliki aggutonogen di sel darah merahnya, dan agglutinin a dan b  di plasmanya.
Sel-sel darah merah beberapa orang mengandung protein yang disebut faktor Rh, jadi darah mereka disebut Rh positif (Rh+). Orang tanpa faktor itu disebut Rh negatif (Rh-), dan mereka hanya boleh diberi darah Rh-. Jika tidak, tubuh mereka akan bertingkah dan menolak Rh+ setelah transfusi pertama.
Tubuhmu memperlakukan darah yang mengandung agglutinogen berbeda dari agglutinogen mu sebagain penyusup asing. Jika Emily dengan golongan darah A, diberi transfusi golongan darah B, agglutinin b-nya akan membuatsel-sel darah yang datang bergumpal tanpa guna. Tanpa bisa bergerak bebas ditubuhnya, sel-sel tidak dapat mengantar oksigen ke organ-organ tubuh seperti otak, dan membahayakan tubuhnya. Begitu jga, golongan darah B menolak darah A. Dan bagi darah O, darah A dan B sama-sama tidak diterima. Untuk mencegah kesalahan, pasien diperiksa golongan darahnya dulu sebelum menerima darah.
Namun tidak satupun dari golongan darah ini memiliki reaksi buruk dengan darah O (yang kamu ingat tidak memiliki agglutinogen di sel darah merahnya untuk mengganggu golongan darah orang lain). Jadi orang dengan darah O, seperti Juan, disebut “donor universal” mereka dapat memberikan darah kepada siapa saja.
Dan karena darah AB memiliki protein A dan B, itu sama nyamannya dengan semua jenis darah lain. Jadi orang bergolongan darah AB yang memerlukan transfusi dapat dengan aman menerima darah manapun. Itulah sebabnya, orang seperti Jeff dikenal sebagai “penerima universal”.
Seperti warna rambut, kamu mewarisi golongan darah dari orangtuamu. Dan seperti warna rambut, golongan darah bervariasi di antara populasi, tergantung dari mana orang itu berasal.
Karena begitu banyak orang di dunia harus menjalani pemeriksaan darah untuk berbagai alasan, ilmuwan telah mengetahui bahwa golongan darah berbeda-beda dari tempat ke tempat.
Di amerika Serikat, 41% Kaukasia (berkulit putih) memilki golongan darah A, dibandingkan 27% Afrika-Amerika. Hampir semua Indian di Peru bergolongan darah O. Di Asia Tengah, golongan darah B adalah yang paling umum.
Mengapa golongan darah bervariasi belum sepenuhnya jelas. Tetapi para ilmuwan telahmenemukan beberapa hubungan yang menarik antara golongan darah dan penyakit tertentu. Orang bergolongan darah O misalnya, lebih besar kemungkinannya terkena tungkak lambung dari pada orang bergolongan darah lain. Dan orang berdarah A memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker lambung.
Yang cukup anehnya, protein golongan darah sangat serupa protein yang ditemukan di permukaan sejumlah bakteri dan virus. Jika kamu terinfeksi mikroba dengan protein darahmu sendiri, maka sistem kekebalan tubuhmu dapat salah mengira organisme penyerang itu sebagai zat tubuh yang bersahabat membiarkannya masuk.
Ini contohnya. Protein permukaan bakteri yang menyebabkan wabah pes sangat serupa dengan protein darah sel-sel darah O. Karenanya para ilmuwan menduga, bahwa orang bergolongan darah O sangat rentan terhadap wabah pes.
Ilmuwan berpendapat wabah pes berawal di Asia Tenggara dan menyebar ke Barat. Ketika tiba di Eropa, itu membunuh seperempat populasi pada abad 14, itu dikenal sebagai Maut Hitam. Asia Tengah, yang memiliki sejarah terpanjang wabah pes, memiliki frekuensi terendah golongan darah O di dunia. Ini menyiratkan bahwa golongan darah O adalah kerugian di wilayah yang terserang pes, dan mereka yang berdarah A, B, atau AB jelas memliki keuntungan untuk bertahan hidup. Para Ilmuwan memperkirakan hubungan antara golongan darah suatu hari dapat menjelaskan asal-usuldan kelangsungan hidup golongan darah berbeda di kalangan manusia.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment