Bersatunya Jerman

Gejolak demokrasi dan pembaruan di seluruh wilayah Jerman memuncak dalam peristiwa reunifikasi Jerman Barat dengan Jerman Timur.
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Jerman dibagi dua oleh negara-negara pemenang perang atau Sekutu. Pembagian itu merupakan hasil kesepakatan Konferensi Postdam, dalam rangka melumpuhkan kekuatan Jerman sebagai kekuatan besar. (Kita masih ingat, sebagai satu kesatuan, Jerman pernah memporak – porandakan dunia dalam perang dunia I dan II). Sesuai dengan hasil Konferensi Postdam, wilayah Jerman Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, sedangkan Jerman Timur dikuasai oleh komunis. Sistem politik di masing-masing wilayah dipengaruhi oleh negara penguasanya: Jerman Barat menganut demokrasi liberal, Jerman Timur menjadi negara komunis.
Hubungan Jerman Barat dan Jerman Timur turut dipengaruhi oleh hubungan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Ketika Perang Dingin memuncak, hubungan antara kedua Jerman turut menegang. Ketegangan itu tampak dari dibangunnya Tembok Berlin dan pagar di sepanjang perbatasan pada tahun 1961, juga dari keikutsertaan Jerman Barat dalam NATO dan Jerman Timur dalam Pakta Warsawa. Pada saat Uni Soviet membuka diridengan Glanost beserta Perestroikanya, ketegangan antara kedua Jerman mulai mencair. Bahkan, terbuka keinginan dan pemikiran untuk melangsungkan reunifikasi (penyatuan kembali) Jerman.



  1. 1.      Menuju Reunifikasi Jerman
Keinginan reunifikasi Jerman pertama kali muncul dari rakyat Jerman sendiri, terutama Jerman Timur. Seperti sesama negara komunis lainnya, Jerman Timur jauh tertinggal dibandingkan tetangganya Jerman Barat. Sejak tahun 1954, muncul gelombang pengungsi dari Jerman Timur ke Jerman Barat untuk meningkatkan penghidupan. Pemerintah Jerman Timur berupaya meredamnya dengan membangun tembok Berlin. Meskipun demikian, upaya menyebrang ke Jerman Barat tetap dilakukan secara sporadis.
Gejala pembaruan di Uni Soviet sesama Gorbachev turut berpengaruh ke Jerman Timur. Sejak tahun 1989, rakyat melancarkan aksi terbuka untuk menuntut pemerintah agar lebih demokratis. Aksi itu kemudian mengarah pada keinginan membentuk Jerman bersatu. Aksi pro-demokrasi dan penyatuan Jerman memuncak pada bulan Oktober dan November 1989. Pada awal bulan Oktober 1989. Pada bulan Oktober 1989, rejim komunis di bawah pimpinan Erich Honecker  jatuh. Sebulan kemudian, Tembok Berlin diruntuhkan dan pagar sepanjang perbatasan kedua Jerman dirobohkan. 

Betapapun menggebunya keinginan rakyat Jerman akan reunifikasi, realisasinya amat tergantung pada sika masing-masing Pemerintah kedua Jerman dan persetujuan empat negara pemenang Perang Dunia II. Pada tanggal 19-20 Desember 1989, Kanselir Helmut Kohl dari Jerman Barat dan Perdana Menteri Hans Modrow dari Jerman Timur mengadakan pertemuan di Dresden. Kedua pemimpin sepakat akan reunifikasi Jerman. Pada bulan Februari 1990, gagasan reunifikasi Jerman dibicarakan Pertemuan Dua plus Empat di Ottawa, Kanada. Pertemuan tersebut dihindari empat Menlu negara-negara pemenang Perang Dunia II dan masing-masing Menlu dari kedua Jerman. Pembicaraan mengenai reunifikasi Jerman kemudianbelanjut dalam pertemuan di Bonn, Berlin Timur, dan Paris.
Rangkaian pertemuan di atas mengisyaratkan reunifikasi Jerman akan menjadi kenyataan. Kemungkinan untuk itu dikuatkan oleh reaksi positif mayoritas partai di Jerman Barat dan hasil pemilihan umum di Jerman Timur. Berdasarkan pemilihan umum di bulan Maret 1990 itu, partai-partai pendukung penyatuan kembali Jerman memenangkan mayoritas suara. Jalan ke arah reunifikasi Jerman semakin terbuka. 

1.      Momentum Reunifikasi Jerman
a.       Pada bulan Maret 1990, Menlu Jerman Hans Dietrich Genscher menyatakan dihadapan Bundestag (parlemen) bahwa reunifikasi Jerman mencakup seluruh wilayah Republik Federasi Jerman ( Jerman Barat ), seluruh wilayah kota Berlin.
b.       Pada tanggal 2 Juli 1990, berlangsung penyatuan ekonomi dan moneter kedua Jerman. Sejak saat itu, sistem ekonomi pasar bebas diterapkan di Jerman Timur. Mata uang Mark Jerman Timur ditarik dari peredaran, dan mata uang Deutsche Mark (DM) berlaku di kedua Jerman. Peristiwa itu merupakan langkah konkret pertama proses reunifikasi Jerman.
c.       Pada tanggal 12 September 1990, berlangsung pertemuan Dua Plus Empat di Moscow. Dalam pertemuan Menlu Jeran Barat dan Jerman Timur menandatangani rumusan reunifikasi Jerman. Penandatanganan disaksikan oleh para menlu dari keempat negara pemenang Perang Dunia II. Peserta Sidang sepakat akan reunifikasi Jerman.
Pada tanggal 3 Oktober 1990, berlangsung upacara kenegaraan reunifikasi Jerman secara politik di Berlin. Kota Berlin sengaja dipilih sebagai tanda kembalinya kota itu menjadi ibu kota Jerman bersatu. Dalam pemilihan umum dua bulan kemudian, Helmut Kohl terpilih menjadi kanselir pertama Jerman bersatu.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment